Home » » makalah perencanaan strategi pendidikan

makalah perencanaan strategi pendidikan




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Organisasi dan pendidikan mempunyai dua arti yang sangat berbeda, dan perbedaan itu-pun sangat jelas sekali. Organisasi adalah suatu bentuk kumpulan masyarakat (orang-orang) yang teratur dan tersusun untuk mencapai suatu tujuan yang telah di sepakati bersama. Sedangkan pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat imbuhan pe-an sedangkan arti dari Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.  Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Di saat ini, di Indonesia khususnya banyak sekali organisasi-organisasi pendidikan yang telah berdiri dimulai dari SR (Sekolah Rakyat) yang sekarang berkembang menjadi SD,SMP, SMA, hingga sampai perguruan tinggi. Selain tadi masih banyak sekali organisasi pendidikan yang lain selain sekolah seperti LPBA (Lembaga Pengembangan Bahasa Asing), SLB, dan lain-lain yang pada umumnya bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dikarenakan banyaknya organosasi-organisasi pendidikan yang berada pada masyaarakat saat ini sehingga dalam organisasi-organisasi tersebut membutuhkan suatu perencanaan yang matang dalam proses mencapai tujuan, visi dan misinya masing-masing.
1.2.Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari perencanaan?.
2.      Rencana dan strategi apa saja yang diperlukan dalam menjalankan organisasi pendidikan?.
1.3.Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mengetahui pengertian perencanaan.
2.      Mengetahui rencana-rencana dan strategi yang diperlukan dalam menjalankan organisasi pendidikan.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan penetapan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Langkah-langkah perencanaan meliputi penetapan tujuan, pendefinisian situasi saat ini, dukungan dan hambatan, penetapan tindakan. Tujuan ditetapkan pada awal proses perencanaan untuk memastikan apa yang akan dicapai. Sedangkan tujuan perencanaan yaitu:
1.       Standar pengawasan, mencocokan antara yang dilaksanakan dengan perencanaan yang dilakukan.
  1. Mengetahui kapan perencanaan selesai.
  2. Mengetahui siapa yang terlibat.
  3. Mendapatkan kegiatan yang sistematis.
  4. Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif.
  5. Memberikan gambaran yang menyeluruh.
  6. Memadukan beberapa sub kegiatan, masing-masing sub kegiatan dilaksanakan secara terkoordinasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
Dalam perencanaan sendiri timbul pertanyaan yang mencolok seprti yang tertera dalam dasar-dasar manajemen yakni who. Untuk siapakah program media itu (organisasi pendidikan) akan dibuat?. Anak-anak, orang dewasa, mahasiswa, orang-orang yang berkekurangan, atau masyarakat pada umumnya. Kalau sudah dapat ditentukan siapa yang akan menjadi sasaran yang akan di tuju, masih ada lagi proses yang perlu di lakukan yaitu betulkah proses media itu mereka perlukan?. Perubahan apa saja yang akan terjadi setelah mereka selesai belajar dengan program media yang dibuat? Dan juga sebaliknya jika mereka tidak menggunakan media yang anda buat akankah mereka akan mengalami kerugian tertentu secara intelektual? Dan juga masih di perlukan materi apa yang akan disajikan dan diperlukan sehingga terjadi perubahan tingkah laku sesuai yang diharapkan dari tujuan prosedur perencanaan.
Jika pertanyaan-pertanyaan diatas disusun seca sistematis maka urutan dalam mengembangkan program media itu dapat diutarakan sebagai berikut:
1.      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
2.      Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional yang khas.
3.      Merumuskan materi-materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.
4.      Mengadakan tes dan revisi.
5.      Evaluasi.[1]

2.2.Perencanaan Serta Strategi Dalam Menjalankan Organisasi Pendidikan
Dalam merencanakan serta menyiapkan strategi dalam pendidikan dapat juga menggunakan analisis dari data diatas.
2.2.1.      Menganalisis karakteristik dan kebutuhan siswa
Dalam proses belajar mengajar yang di maksud dengan kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang[2]. Bila yang kita inginkan, misalnya, siswa dapat menguasai 1000 kosa kata bahasa Inggris, sedangkan saat ini mereka hanya menguasai 200 kata, ada kesenjangan 800 kata. Dalam hal ini ada kebutuhan untuk mengajar 800 kata bahasa Inggris kepada siswa itu.
Bila yang kita inginkan siswa dapaat menjumkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi, sedangkan pada saat ini mereka hanya dapat menjumlahkan saja, kebutuhan pembelajaran itu ialah kemampuan dan keterampilan dalam mengurangi, mengalikan dan membagi. Dan bila yang kita butuhkan adalah siswa dapat bersikap bersih dan menghargai kebersihan, sedangkan pada saat ini mereka suka membuang sampah sembarangan, belum bersedia mandi dan gosok gigi atas kemauan sendiri, tidak merasa risi memakai baju kotor dan sebagainya, jelas sekali masih terdapat kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan kenyataan yang ada saat ini. Dari kesenjangan itu dapat diketahui apa yang diperlukan dan dan di butuhkan siswa.
2.2.2.      Perumusan tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tujuan dapat memberi arah tindakan yang kita lakukan. Tujuan ini juga dapat dijadikan acuan ketika kita mengukur apakah tindakan kita betul atau salah, ataukah tindakan kita berhasil atau gagal. Begitu pula dengan organisasi sebuah lembaga pendidikan, tujuan merupakan bahan pokok yang harus dimiliki oleh organisasi dan wajib ada. Karena dengan adanya tujuan, suatu lembaga pendidikan dapat di ketahui dengan jelas kemana arah yang akan dituju dan akan seperti apa suatu hari nanti lembaga pendidikan tersebut.
Tujuan pendidikan di Indonesia pun sudah sangat jelas tertera dalam UU RI no 20 tahun 2003: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yng demokratis dan bertanggung jawab.[3]
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik ada beberapa ketentuan yang perlu diingat, diantaranya:
-          Tujuan instruksional harus berorientasi pada siswa bukan berorientasi pada guru. Tujuan tidak harus menyatakan guru dalam kegiatan, belajar mengajar, karena bukan perilaku guru yang dipentingkan melainkan perilaku siswa. Contoh: siswa kelas III SMP membuat kalimat pasif dalam simple past tense (tujuan ini baik karena mengacu pada siswa). Guru menerangkan cara membuat kalimat pasif (tidak baik karena berorientasi pada guru).
-          Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional. Artinya, kata kerja itu menunjukan perbuatan yang dapat di amati atau yang hasilnya dapat di ukur. Misalnya, siswa SD kelas V dapat mengalikan 8 x 12,5 tanpa bantuan alat tulis atau alat lainnya. Dalam hal ini perilaku mengalikan dapat di ukur. Bila hasilnya 100, siswa tersebut dapat mengalikan dengan betul.
Sedangkan tujuan operasional itu sendiri ialah yang mengacu pada pembiayaan, fasilitas, gedung, sarana prasarana, dll.
2.2.3.       Pengembangan materi pembelajaran
Dalam mengembangkan pembelajaran, dapat juga menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola mengajar secara tatap muka didalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan material atau perangkat pembelajaran. Termasuk didalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (sebagai kursusu untuk belajar)[4].
Dalam pengembangan model pembelajaran dan materi pembelajaran perlu di ketahui enam macam model pembelajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, masing-masing adalah: presentasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas. Dalam megajarkan suatu konsep atau materi tertentu, tidak ada satu model pembelajaran yang lebih baik dari pada model pembelajaran lainnya. Berarti untuk setiap pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan, seperti materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
2.2.4.      Mengadakan tes dan revisi
Setelah menganalisis kebutuhan siswa, kemudian menentukan tujuan, lalu mengembangkan materi pembelajaran maka langkah selanjutnya yaitu mengadakan tes dan revisi. Tes ini dibutuhkan untuk pengujian atas apa yang telah ditentukan sebelumnya apakah itu sesuai dengan yang diharapkan atau tidak sedangkan revisi digunakan untuk mengganti apa-apa yang telah ditentukan sebelumnya yang tidak sesuai dengan harapan sehingga dapat dicari solusi atau cara yang lain. Contoh: didalam suatu sekolah dipedesaan mempunyai tujuan mengembangkan pendidikan sampai go internasional kemudian menggunakan metode kurikulum yang berbeda yaitu menggunakan metode kurikulum sekolah faforit tekenal. Namun karena adanya ketidak sesuaian antara metode, tingkat perkembangan siswa, lingkungan serta fasilitas ketika di ujikan, maka diperlukan adanya revisi sehingga antara metode, tingkat perkembangan siswa, lingkungan dan fasilitas bisa sesuai.


2.2.5.      Evaluasi
Dalam setiap perancangan apapun, sesuatu yang harus dipastkan terakhir adalah evaluasi. Karena evaluasi sangat penting, diseebabkan digunakan untuk melihat hasil kedepannya yang lebih baik lagi, menyaring sesuatu yang sudah lewat yang bermasalah atau kurang sesuai sehingga disingkirkan dan mengganti dengan sesuatu yang baru atau tidak usah diganti untuk kedepannya, itulah evaluasi.
Begitu pula dengan strategi dalam organisasi pendidikan, setelah semua strategi dijalankan, namun ditengah jalan ada suatu stategi yang bermasalah dan tidak sesuai maka pada saat terakhir pertemuan musyawarah bersama (contoh akhir tahun) dilakukan evaluasi untuk membahas kedepannya apakah strategi tersebut diperlukan ataupun tidak.














BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Perencanaan yaitu penetapan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Perencanaan dalam menjalankan organisasi pendidikan dapat dilakukan dengan cara : menganalisis kebutuhan siswa, perumusan tujuan, pengembangan materi pembelajaran, mengadakan tes dan revisi, serta simpulan.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari banyaknya kekurangan sehinggan kritik dan saran sangat kami perlukan.
















Daftar pustaka
Trianto. Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
Pidarta, Made.  Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
S. Sadiman, Arief, et al. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya.
Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2012.


[1] Dr. Arif S. Sudirman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 100
[2] Dr. Arif S. Sudirman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 100
[3] Prof. Dr. Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm. 6
[4]Trianto M.Pd., Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2007, hlm. 2
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

1 comments:

 
Copyright © 2011. campur campur - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger